Knews.id, Tim pencak silat Kalimantan Timur (Kaltim) kategori remaja menorehkan prestasi yang patut dicatat dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak Silat Remaja yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah. Kejuaraan yang digelar pada 22-28 Oktober 2024 ini menjadi ajang pembuktian kebangkitan pesilat muda Kaltim, yang meraih dua medali emas dan tiga perak, serta menempatkan Kaltim di posisi keempat dari 27 provinsi yang berpartisipasi.
Dengan 450 peserta dari berbagai daerah, Jawa Tengah keluar sebagai juara umum, disusul oleh Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sementara itu, Kaltim berhasil menempati posisi keempat, menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh pesilat-pesilat muda daerah ini.
Tim Kaltim berpartisipasi dalam 13 kelas dengan dukungan dari tiga pelatih, yaitu Abdul Mukit, Santi Mariana, dan Gilang. Keberhasilan meraih dua medali emas untuk pertama kalinya dalam sejarah Kejurnas remaja ini menjadi prestasi yang sangat membanggakan.
“Ini sejarah bagi IPSI Kaltim, baru di masa kepemimpinan Bapak Andi Harun, kita bisa mendapatkan dua emas,” ungkap Wakil Ketua I IPSI Kaltim, Ego Arifin.
Ego Arifin menambahkan bahwa prestasi ini sangat penting sebagai modal berharga bagi Kaltim di masa depan. Ia berharap bahwa pesilat muda Kaltim dapat melanjutkan pencapaian para senior mereka.
“Ini bukti di bawah kepemimpinan Andi Harun, pembinaan berjalan dengan baik, setelah di PON kemarin juga kita mendapatkan 2 emas,” lanjut Ego.
Selain sebagai ajang untuk menumbuhkan semangat juang, Kejurnas Remaja ini juga menjadi seleksi menuju kejuaraan dunia pencak silat yang akan digelar di Abu Dhabi, Dubai, pada Desember mendatang. Berdasarkan hasil yang diraih, dua pesilat remaja Kaltim berpotensi mewakili Indonesia di ajang internasional tersebut.
“Ini persiapannya menuju kejuaraan dunia Desember nanti. Artinya Kaltim untuk seniornya ada dua orang, mudah-mudahan Kaltim bisa mengirim empat wakilnya di kejuaraan dunia itu,” harap Ego Arifin.
Dengan prestasi ini, Kaltim semakin menunjukkan eksistensinya di kancah pencak silat nasional dan internasional, serta menjadi harapan baru bagi dunia olahraga pencak silat Indonesia.
