DPRD Kaltim Soroti Laju Penurunan Stunting yang Dinilai Masih Minim

Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan
Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan

KNWES.id, SAMARINDA – Upaya penurunan angka stunting di Kalimantan Timur dinilai belum menunjukkan hasil yang signifikan. Dalam tiga tahun terakhir, persentase stunting hanya berkurang sekitar 0,6 persen, dari 22,5 persen pada 2021 menjadi 22,2 persen saat ini.

Lambatnya penurunan tersebut mendapat perhatian dari Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan. Ia menilai capaian tersebut belum sejalan dengan berbagai program dan kebijakan yang telah dijalankan pemerintah.

Menurut Agusriansyah, sejumlah daerah masih memerlukan perhatian khusus dalam penanganan stunting. Beberapa wilayah seperti Kutai Timur, Penajam Paser Utara, dan Kutai Barat disebutnya masih perlu memperkuat langkah-langkah intervensi yang lebih efektif.

“Ini memang merupakan fokus nasional yang didistribusikan ke pemerintah daerah,” ujar Agusriansyah, Selasa (2/12/2025).

Ia menambahkan, pemerintah pusat telah menempatkan isu stunting sebagai agenda strategis yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah, baik melalui kebijakan maupun pelaksanaan program di lapangan.

Agusriansyah menegaskan bahwa alokasi anggaran untuk penanganan stunting tidak termasuk dalam pos yang terkena pemangkasan. Menurutnya, anggaran tersebut justru dipertahankan sebagai bentuk komitmen pemerintah provinsi dalam menekan angka kekerdilan pada anak.

Lebih lanjut, ia menyebut penanganan stunting telah ditetapkan sebagai salah satu prioritas utama oleh Gubernur Kaltim. Selain menjadi instruksi nasional, capaian penurunan stunting juga menjadi indikator penting dalam evaluasi dana transfer dari pemerintah pusat.

“Artinya, ini harus menjadi perhatian serius sebelum dana transfer mereka mengalami pemangkasan akibat tidak melaksanakan instruksi dari pemerintah pusat dan provinsi,” jelasnya.

Dengan dukungan anggaran dan kebijakan yang jelas, Agusriansyah berharap seluruh pemangku kepentingan dapat memperkuat kolaborasi. Ia optimistis, dengan kerja bersama yang lebih solid, angka stunting di Kalimantan Timur dapat ditekan secara lebih signifikan pada tahun-tahun mendatang. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *