Perkuat Pemahaman Keberagaman, Selamat Kembali Gelar Sosialisasi Kebangsaan

Advertorial, Politik270 Dilihat

Selamat Ari Wibowo (Anggota DPRD Prov. Kaltim) Saat Pembukaan SOSBANG ke-4

KNews.id, Kutai Kartanegara – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Selamat Ari Wibowo kembali melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) ke- 4 Tahun 2024 tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika di Desa Bukit Biru RT.003, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), pada Kamis (04/04/24).

Sosialisasi ini dihadiri oleh sejumlah masyarakat sekitar, pengurus Rukun Tetangga (RT) dengan narasumber Ikhsanur Fajri, SH dan Ahmad Ali Fahrudi, SH, dan Alauddin sebagai Moderator.

Legislator asal PKB yang kerab di sapa Selamat dalam sambutannya mengatakan, sosbang ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang perbedaan yang beragam di Indonesia khususnya di lingkungan masyarakat sekitar.

“Kegiatan ini sudah ada tercantum dalam Badan Musyawarah (Banmus) maka kita sebagai perwakilan rakyat harus melakukan sosialisasi ini agar bisa memperkuat pemahaman masyarakat terkait keberagaman di sekitar kita” ujar Selamat.

Selamat juga mengatakan pentingnya peran orang tua untuk paham akan rasa nasionalisme yang mana akan di ajarkan kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

“Kita sebagai orang tua harus terlebih dahulu paham akan rasa nasionalisme untuk mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika, nantinya ini akan kita ajarkan ke anak-anak kita”, imbuhnya.

Dilanjut Zulkifli Alkaf mengatakan bahwa Indonesia ini sangat luas, banyak sekali keberagaman dari adat, suku, budaya, agama dan lain sebagainya, namun semua itu merupakan satu kesatuan yaitu Indonesia.

“Kita tinggal di Indonesia yang memiliki banyak sekali keberagaman, nah dengan adanya sosialisasi ini semoga kita semua bisa saling memahami bagaimana cara kita bersikap sebagai warga negara yang menghargai 4 Pilar Kebangsaan” kata Zulkifli.

Ikhsanur berharap dengan adanya pemahaman 4 pilar kebangsaan ini kepada masyarakat dapat menjadi pedoman untuk anak- anak mereka.

Dilanjut Ahmad Ali mengatakan bahwa sekarang menurunnya jiwa saling menghargai perbedaan terutama dalam suku dan bahasa, hal ini rentan ditemukan di kalangan anak-anak.

“Sekarang coba kita liat, banyak sekali anak-anak yang sering menjadikan bahasa dan budaya sebagai bahan ejekan”, kata Irwansyah saat menyampaikan materi.

Ali juga berharap masyarakat sekitar khususnya tidak pernah membanggakan budaya ras atau agama sendiri dengan menjatuhkan budaya ras atau agama orang lain, sehingga tetap menjadi satu kesatuan yang utuh. (ATA/ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *