KNWES.id, SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sapto Setyo Pramono, menilai bahwa kualitas demokrasi di daerah hanya bisa ditingkatkan jika masyarakat terlibat secara aktif, terutama kalangan generasi muda.
Ia menyebutkan, pemahaman yang memadai tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara menjadi fondasi utama bagi terciptanya demokrasi yang sehat dan berkelanjutan.
Sapto menegaskan bahwa tanggung jawab menjaga mutu demokrasi tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada pemerintah atau lembaga legislatif. Justru, peran masyarakat sipil sangat menentukan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Demokrasi bukan semata-mata tugas DPRD. Semua elemen memiliki peran yang sama penting,” ujar politisi Partai Golkar itu, Minggu (30/11/2025).
Ia menyoroti masih rendahnya tingkat literasi politik, khususnya di kalangan anak muda. Kurangnya pemahaman mengenai posisi strategis warga negara dalam sistem demokrasi, lanjut Sapto, sering berujung pada minimnya partisipasi dalam ruang-ruang publik.
Menurutnya, pemenuhan hak-hak warga negara, mulai dari akses pendidikan, lapangan pekerjaan, hingga perlindungan hukum, tidak akan berjalan maksimal tanpa kesadaran untuk menjalankan kewajiban.
Sapto pun mendorong mahasiswa dan generasi muda agar terus berkontribusi dan tidak mudah menyerah dalam mengambil peran sosial maupun politik.
“Jika kewajiban diabaikan, maka hak-hak tersebut sulit untuk diperjuangkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengajak pemuda di Kalimantan Timur untuk tampil sebagai motor perubahan sosial dan politik. Partisipasi tersebut dapat diwujudkan melalui kritik yang membangun, keterlibatan dalam diskusi kebijakan, serta keikutsertaan aktif dalam proses demokrasi di tingkat lokal.
Ia berharap upaya tersebut dapat melahirkan generasi yang memiliki kesadaran tinggi akan peran dan tanggung jawabnya dalam sistem demokrasi.
Dengan meningkatnya kualitas partisipasi publik, Sapto optimistis pembangunan daerah akan berjalan lebih efektif dan kebijakan yang dihasilkan semakin berpihak pada kepentingan masyarakat.
“Kami berharap anak muda mampu menjaga kualitas demokrasi melalui partisipasi yang kritis, aktif, dan bermakna,” tutupnya.













