KNWES.id, SAMARINDA – Kondisi jalan di Kabupaten Berau, terutama di wilayah Kecamatan Kelay, kembali menjadi sorotan setelah kerusakan yang terjadi semakin meluas dan membahayakan pengguna jalan.
Akses utama yang menghubungkan Kelay dengan Labanan itu mengalami sejumlah masalah serius, mulai dari pergeseran badan jalan, longsor, hingga lubang besar yang muncul di banyak titik.
Situasi tersebut membuat perjalanan warga sangat berisiko, terlebih bagi kendaraan angkutan barang yang setiap hari melintas.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menyebut kondisi terkini sudah berada pada tahap kritis. Ia memaparkan bahwa kerusakan berat pada ruas ini mencapai 140,4 kilometer dan kerusakan ringan sekitar 21,08 kilometer.
Akibatnya, pengemudi truk maupun kendaraan pribadi kerap harus bergantian melewati titik-titik yang dianggap ekstrem. Banyak warga memilih melakukan perjalanan pada siang hari karena medan jalan pada malam hari dinilai terlalu berbahaya.
“Kondisi jalan yang menanjak, menurun, dan dipenuhi lubang sering membuat kendaraan tergelincir pada malam hari,” jelas Syarifatul, pada Sabtu (22/11/2025).
Keluhan masyarakat yang banyak beredar di media sosial ternyata benar adanya dan sesuai dengan kondisi lapangan. Syarifatul menegaskan bahwa permasalahan ini tidak hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut kelancaran distribusi logistik dan aktivitas ekonomi Berau.
Walaupun penanganan jalan merupakan ranah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan bukan dibiayai melalui APBD Kaltim, DPRD Kaltim tetap turun tangan.
Syarifatul mengatakan pihaknya sudah meninjau lokasi, melakukan pendataan, serta mengirimkan dokumentasi lengkap berupa laporan dan video kepada Gubernur Kaltim maupun BPJN.
Komisi III juga telah mengadakan pertemuan dengan BPJN untuk mendorong percepatan perbaikan melalui alokasi anggaran yang lebih besar. Langkah ini dinilai sangat penting mengingat potensi kecelakaan yang semakin tinggi apabila jalan tidak segera diperbaiki.
Warga di sekitar Kelay–Labanan berharap pemerintah mempercepat penanganan, terutama pada titik-titik yang rawan longsor dan memiliki lubang besar. Kondisi jalan saat musim hujan semakin memprihatinkan karena licin dan dapat mengancam keselamatan para pengguna jalan.
“Keluhan masyarakat yang ramai di media sosial sejalan dengan kondisi lapangan yang sangat memprihatinkan. Kami sudah melakukan pengecekan langsung dan mendokumentasikan kondisi jalan. Laporan serta video telah saya sampaikan ke Gubernur dan Balai Jalan. Komisi III juga telah menemui BPJN untuk memperjuangkan alokasi anggaran yang lebih besar demi percepatan perbaikan,” pungkas Syarifatul Sya’diah.
(Adv)













